:: coretan seorang ayah yang bodoh ::

18 Maret 2005

satu cuplikan...

"Ikut yuk!"
"Kemana?"
"Lihat pameran foto. Anak-anak IndoNikon ceritanya tuh bikin pameran. Dan malam ini penutupannya. Udah deh nggak usah mikir, ikut aja!"
"Pameran foto? Males ah! Pasti banyak fotografer gitu..."
"Yeee.... ini anak! Udah sini aku bantuin masukin barang nggak jelas kamu itu ke dalam tas!”
“Ikut aja! Fotografernya asyik-asyik, kebanyakan dari mereka amatir kok. Kayaknya nyantai lah...."
"Nggggg… gimana ya? “
“Loh! Kok malah nanya gimana!”
“Tinggal angkat badan kamu dari kursi, matiin komputer, dandan yang cantik, terus berangkat.”
“Apa susahnya sih?!!”
“Ya udah deh…."
Sambil menepis tangan Santi yang mengumpulkan segala pernik di atas meja, Amel menarik tas dari dalam laci di cabinet meja kubikelnya.
“Bentar yah, aku cuci muka dulu”, ujar Amel sambil meraih tas kecil “sakti” berisi pernik kosmetika.
Can’t live without this stuffs, can we? Amel membatin.
“Hhhhmm… nggak mau pergi, tapi tetep aja dandan…”, goda Santi yang sudah siap mencangklung tas Brada-nya.

****

Mohon bimbingannya....