Kutukan Jomblo....
Tahu nggak? (emang kalo nggak tahu kenapa?) Kemarin malam (bukan tadi malam) setelah
lembur hampir 5 jam, gue di suruh nganter data yang seharian kita olah ke rumah direktur keuangan kantor gue. Musti malam itu, sebab ceritanya dia ini mau ke Jakarta besok paginya.
Situasinya, malam itu sekitar jam 9 (malem lah!) dan sehabis hujan lebat benget (beda sama lebat doang apa ya?) serta rumah si bapak ini di daerah geger kalong,
sebuah tempat yang lumayan dingin di Bandung Utara banget.
Dan sebenarnya gue capek, kesel, sebel, ada urusan pribadi sama sodara... tapi
gue tetep pergi. Bukan! Bukan karena dedikasi gue yang tinggi! Asli, bukan
karena itu....
Sebenarnya udah minta temen gue yang lain gantiin gue nganter data tersebut. ya karena ada urusan sama sodara itu, sulit untuk ditunda besoknya.
Gue (G) : "Mas, bisa minta tolong gantiin saya nganter ini rumah pak *****?"
Temen Kantor Gue (T): "Memangnya kamu kenapa?
G : "Saya ada urusan keluarga penting malam ini. Dan nggak bisa ditunda besok"
T: "Enak aja... Saya mau pulang, udah malem"
(Gue langsung membatin:ENAK AJA!!!!! ya ampun! )
G: "Ya udah deh."
Kemana? Kemana semangat toleransi dan kerja sama tim???!!!!!! Padahal ini yang
didengung-dengung setiap ada kesempatan di bagian gue. Jargon! Lips service!
Omongan politikus!
Ya udah, maka dengan ngerundel dalam hati, meski sempat protes kecil, gue pergi
ke rumah bapak satu itu. Oh iye, memang sih, ini gak bisa dianter sama Office
Boy, karena bersifat rahasia dan kita musti menerangkan beberapa hal ke si
dirkeu ini. Tapi kita semua menguasai kok isi data ini.JAdi nggak mesti gue yang pergi.
Sebenarnya yang gue nggak habis pikir, supervisor gue (seorang bapak yang sudah
kerja di kantor ini lebih dari 20 tahun!) bahwa gue "didaulat" untuk
mengantar ini karena gue paling muda dan junior di bagian ini, serta.... (ini
yang rese) karena gue belum nikah!!!!
Yup! karena gue belum nikah atawa jomblo! Ancur banget alasannya!!!
APA HUBUNGANNYA WAHAI BAPAK-BAPAK???!!!!!
Sepertinya ini yang disebut "Kutukan Jomblo"...
nb: Ada yang mau nawarin gue kerja?
lembur hampir 5 jam, gue di suruh nganter data yang seharian kita olah ke rumah direktur keuangan kantor gue. Musti malam itu, sebab ceritanya dia ini mau ke Jakarta besok paginya.
Situasinya, malam itu sekitar jam 9 (malem lah!) dan sehabis hujan lebat benget (beda sama lebat doang apa ya?) serta rumah si bapak ini di daerah geger kalong,
sebuah tempat yang lumayan dingin di Bandung Utara banget.
Dan sebenarnya gue capek, kesel, sebel, ada urusan pribadi sama sodara... tapi
gue tetep pergi. Bukan! Bukan karena dedikasi gue yang tinggi! Asli, bukan
karena itu....
Sebenarnya udah minta temen gue yang lain gantiin gue nganter data tersebut. ya karena ada urusan sama sodara itu, sulit untuk ditunda besoknya.
Gue (G) : "Mas, bisa minta tolong gantiin saya nganter ini rumah pak *****?"
Temen Kantor Gue (T): "Memangnya kamu kenapa?
G : "Saya ada urusan keluarga penting malam ini. Dan nggak bisa ditunda besok"
T: "Enak aja... Saya mau pulang, udah malem"
(Gue langsung membatin:ENAK AJA!!!!! ya ampun! )
G: "Ya udah deh."
Kemana? Kemana semangat toleransi dan kerja sama tim???!!!!!! Padahal ini yang
didengung-dengung setiap ada kesempatan di bagian gue. Jargon! Lips service!
Omongan politikus!
Ya udah, maka dengan ngerundel dalam hati, meski sempat protes kecil, gue pergi
ke rumah bapak satu itu. Oh iye, memang sih, ini gak bisa dianter sama Office
Boy, karena bersifat rahasia dan kita musti menerangkan beberapa hal ke si
dirkeu ini. Tapi kita semua menguasai kok isi data ini.JAdi nggak mesti gue yang pergi.
Sebenarnya yang gue nggak habis pikir, supervisor gue (seorang bapak yang sudah
kerja di kantor ini lebih dari 20 tahun!) bahwa gue "didaulat" untuk
mengantar ini karena gue paling muda dan junior di bagian ini, serta.... (ini
yang rese) karena gue belum nikah!!!!
Yup! karena gue belum nikah atawa jomblo! Ancur banget alasannya!!!
APA HUBUNGANNYA WAHAI BAPAK-BAPAK???!!!!!
Sepertinya ini yang disebut "Kutukan Jomblo"...
nb: Ada yang mau nawarin gue kerja?


0 Comments:
Posting Komentar
<< Home