:: coretan seorang ayah yang bodoh ::

14 November 2005

Berbagi Cinta


Aku punya sepotong cinta. Tidaklah besar apalagi banyak. Maukah kau menerima sepotong kecil cintaku? Memang sih tidak besar dan tidak sehangat brownies yang baru saja selesai dipanggang, namun sinarnya akan selalu menerangi mimpi dan tidurmu setiap malam.

Tapi berjanjilah padaku. Kau akan selalu membaginya kepada yang lain, jangan kau simpan sendiri. Berjanjilah atas nama cintaku (dan juga cintamu), kau tidak akan pernah merenggut cinta dari seseorang, atau memisahkan seseorang dari cintanya. Ucapkan janjimu, bahwa kau tidak akan membiarkan cintamu dikotori cemburu, iri dan tipu muslihat. Bersumpahlah! Bahwa kau tidak akan pernah menyebabkan air mata menetes, terutama karena rasa kehilangan yang sangat amat.

Selalu ada banyak tersedia cinta untuk setiap insan, mengapa kemudian harus ada kebencian dan dendam???

10 November 2005

Pencari Mutiara


Selepas lebaran, saya kok jadi teringat saat SMA. Kebetulan di SMA saya itu ada program pengajian Sabtu sore. Sebenarnya saya teringat sama kalimat salah seorang senior saya yang jadi mentor di pengajian tersebut. Katanya, “Kita itu di dunia ibarat pencari mutiara di samudera. Tugasnya untuk mencari dan mengumpulkan mutiara sebanyak mungkin sebelum oksigen dalam tabung yang dibawanya habis dan kita mesti naik ke permukaan. Dan kita tidak pernah tahu pasti seberapa banyak oksigen dalam tabung tersebut. Sayangnya sering kali kita terlena oleh keindahan bawah laut sehingga saat kembali ke permukaan kita hanya membawa sedikit mutiara atau bahkan tidak satupun.”

Perumpamaan yang menarik dan mengena sekali.

Di hari yang fitri, saat jiwa-jiwa kita disucikan kembali, patut sudah kita merenung. Sudah berapa banyak kita mengumpulkan mutiara? Atau kita malah terlena oleh keindahan dasar laut? Atau kita Cuma mengumpulkan butir-butir batu hitam kotor dalam kantong kita?

Selamat Hari Raya Iedul Fitri, sahabat….
Semoga hati kita benar-benar telah disucikan oleh hari-hari penuh rahmah selama sebulan penuh.