:: coretan seorang ayah yang bodoh ::

31 Desember 2004

Sebuah mimpi, salahkah?

Seorang pemimpi di sebuah milist tulisan ini.
Sayang saya belum bisa menelusuri siapa penulisnya. Karena ini sudah beredar dari milis ke milis. Seiring waktu, saya akan infokan nama penulisnya.
Silakan bermimpi....

Hey...!Ajuuudaaaaaaan!
Ya Pa!
Ada gempa dan Tsunami menimpa wilayah ujung barat Indonesi.Sangat Parah.Cepat sekarang juga kamu kepasar glodok! Medan, Batam, Singapur.
Lho koq, bencananya di Sumatra kok malah kesana?
Disana,Ada ribuan chainblock (hoist) atau takel dipasar glodokAda ribuan generator set (genset mini) dipasar glodokAda ribuan meter sling (tali kawat baja) dipasar glodok.Ada ribuan mesin pemotong pipa.Ada ribuan mesin las,Ada ribuan filter air, dll, ini daftarnya!Beli dan kirimkan ketempat bencana. Cepaaat!
Mengangkut nya bagaimana Pa?Aduh lambat sekali jalan fikiranmu,Ada ratusan helicopter milik pemerintah dan swasta, kalo perlu pinjem &sewa ke negri tetangga,Kirim peralatan tersebut melalui udara. (1/2 hari harus sudah sampai).
(Makanya punya pabrik kapal terbang jangan didemo melulu dan janganditutup! Ini mah malah dijadiin pabrik panci penggorengan....Kamu bisanaik panci ke tempat bencana! Udah tau negara kita kan negri kepulauan,malah ga sadar juga!)

4 JAM SETELAH BENCANA,
Pak Presiden barang-barang telah sampai ditempat bencana.Intruksikan....Potong pipa-pipa jembatan yang rusak, las dan jadikan konstruksisegitiga. seperti teknik sederhana tukang penggali sumur bor,gantungkan chain blok dan angkat puing-puing berat. bersihkanpuing-puing kecilKumpulkan mayat-mayat. Korban agar bencana alam ini tidak bertambahdengan bencana penyakit.Ikatkan chainblock pada pohon pohon dan tarik puing-puing berat lalubersihkan puing-puing kecil.Kumpulkan mayat-mayat korban sebelum membusuk dan menjadi bencanapenyakit.Segera bungkus dan makamkan.
Hey kamu ahli medis, ambil sample DNA setiap korban dan simpan dalamtoples kecil...untuk pendataan nanti. Beri label pada sampel,sesuaiposisi penguburan, agar kelak keluarga mereka bisa berjiarah kemakamkeluarga mereka dengan tepat.Hey mentri transportasi....Kirimkan montir-montir, Angkat puing-puing yang menimbun kendaraan yangmasih layak pakai,Betulkan mobil, dan jadikan alat angkut untuk mengangkut mayat. (sehariharus dapet 50 mobil)Ada ratusan buldoser, escapator, beqoe mini dipabrik-pabrik sepertiUnited traktor, Komatsu dll.Disasembly, (preteli) kirim melalui helikopter beserta mekaniknya,Rakit ditempat bencana (4 jam harus selesai)Bersihkan jalan-jalan., supaya jalan segera lancar!Ada ratusan pabrik plastik,Kirim karung plastik tahan bocor jumbo bag,Jejerkan 100 karung plastik jumbo bag tersebut isi air dan filter......3 jam sudah dapat air bersih.....
Ada puluhan pabrik textil,Kirim untuk pembungkus mayat.
Hai pasukan Zeni tempur....ini lah pertempuran sesungguhnyaAyo kerahkan tenagamu....untuk mebersihkan bencana ini....
Ajudan, kemana mahasiswa....yang biasanya demo......! ayo bantu pasukanABRI...
Wah kayaknya ngga bisa tuh pa, mahasiswa kita terlalu banyak yang kuliahdijurusan Politiknya.Jadi kalo disuruh masalah teknik begini mereka kayaknya kurang bisadiandalkan, paling bisa turun kejalan untuk minta sumbangan.....
Aduh....kenapa negara ini malahan banyakan calon politikusnya dibandinginsinyurnya sih....emangnya mau jadi apa negara ini.sekarang kan jaman industri dan teknologi.....apakah pemuda kita padakurang gizi jadi ga mau belajar iptek.
Hey ajudan bilang kementri kebudayaan dan pendidikan untuk merevisiprogram pendidikan, seusai bencana ini.
Ajudan, kemana mentri IPTEK? masa skala pencatat kita jauh bangetbedanya dengan data diluar negri? ngga dikalibrasi apa?malu saya!mesin itu kan cuma kaya komputer yang dikasih jarum....komponen listrik dan elektroniknya banyak dipasar glodok....masa nggabisa bikin sih?
Hai Pemberontak Separatis! Turun kamu dari gunung! Bantusaudara-saudaramu!
Pa Presiden.....Darimana Duitnya?
Biayanya?Potong gaji saya, juga seluruh karyawan yang ada diindonesia sebesar5.000 rupiah,Termasuk gaji pegawai negri, anggota dewan dan mentri.Taun depan setiap orang wajib pajak, pajaknya dikurangi 5000 rupiah,untuk penggantian sumbangan mereka saat ini.laporka ini pada dinas pajak.
ada berapa menurut sensus?
ada sekitar 6o juta orang pak!Ada 60 juta pegawai negri, swasta, pengusaha, buruh,60.000.000 x 5.000 = 300.000.000.000. rupiah.
Cukuplah untuk sementara.....Selanjutnya kita fikirkan lagi! Yang penting kita tolong saudara kitayang terkena bencana saat ini juga.
Kalo mereka protes?!Katakan pada buruh-buruh itu...Ini keadaan darurat!Sadarkan mereka bahwa Pabrik berdiri karena ada pembanguna negara ini.Kalo mereka tidak setuju suruh pergi dari Indonesia!
Hai Hakim Mahkamah tertinggi! Kamu jangan bengong aja!Sita harta kekayaan koruptor yang telah terbukti!Berikan pada Dep-Kes, Dan belikan makanan dan obat-obatan,Cepaaaaaaaat......!
Kalo diselewengkan?
Kalo ada yang menyelewengkan sumbangan walau hanya 1000 rupiah, darisumbangan iniCatat dan audit yang benar,Bulan depan kita adakan Hukum gantung massal bagi pera penyeleweng danatersebut ! Catat itu dan siarkan kemedia masa biar para pencatut ngeri!Hey ajudan!
Ngomong-ngomong pada kemana para anggota DPR & MPR, dan parapengamat politik...Ngga tau kemana pa!Huh! Mestinya mereka berkumpul dan sidang darurat, paling tidak merekakan bisa membahas rencana-rencana untuk apa-apa yang bisa dilakukanpasca bencana.
Ajudan, ngomong-ngomong....apakah tenda-tenda sudah dikirim.
Belum pa! eh sudah..... tapi sedikit dan bocor-bocor!
Lho kan ABRI mestinya punya banyak....Ah bapak, lupa ya, kan budget mereka sedikit. Beli pesawat aja duitnyaharus pake rempah-rempahItupun diprotes, dikorup juga lagi....
Ah kamu bisa saja, Duh....pusing! tahun 2034 aja begini susah. Apalagidulu ya!
Sekarang juga! cepat segera bertindak.Jangan sampai mereka rusuh karena lapar dan putus asa, nanti malahanarkis!

Pagi- pagi di HARI KETIGA
Pa Presiden, semua sudah terkendali dan berjalan lancar!
Hmmm bagus....dan sangat cepat!Umumkan pada rakyat dan ucapkan terima kasih, bahwa berkat kerjasamaseluruh rakyatBencana besar ini cepat pulih..
Ajudan apakah kamu bawa data ada berapa daerah rawan sih di Indonesia?
Ada pa' seluruh barat Indonesia adalah rawan gempa, selatan juga sama,tengah juga,timur juga, gunung berapi juga ratusan....dan mulain ada yangbatuk-batuk, tadi malam malah ada longsor diJawa tengah.
Aduh.....ono opo neng Negri ini rek...!ternyata negri kita....samarawannya dengan Jepang...tapi koq orang-orangnya ngga pinter sepertiorang jepang?
Pa...ada yang demo tuh didepan Istana.....
Ajudaaaaaaan.....saya pusing.!!! ngurusin bangsa ini.
Sabaaar Pa, jangan mengeluh....nanti diliput media masa lho...Disinilah pungsi bapak sebagai presiden, Harus tegar, sigap, cepat,cerdas, energik, imaginatif, inovatif.....
Sok tau kamu ajudan!Maaf pa,Tapi kamu benar....! saya senang kamu jadi ajudan saya, tidak salah sayamengangkatmu jadi ajudan saya,Sekarang Ayo ikut saya kelapangan lagi untuk memimpin pertolongan! ,
Tapi disana juga banyak pemberontak lho pak,
siapkan paswalpres yang banyak dong!
Siap pak!

Demikian sekelumit rekaman perbincangan antara presiden Indonesia ke 12dan ajudannya.Senin pagi, Jakarta 27 Desember , tahun 2034.
Ditahun 2034,Peralatan yang diperlukan bila ada Tsunami sudah didata lengkap.Jadi, presiden cuma tingal tereak aja, maka hanya dalam beberapa menitajudan dengan cepat memforwad intruksi presiden keseluruh jajaran.Presiden tahun 2034 orangnya pinter mekanik, kontruksi, ekonomi,inovatif, futuristik, dll, yang milih juga pinter-pinter.Wah, Hebat dan serba cepat deh pokoknye!Karena presiden yang hebat adalah prsiden yang sigap dan cerdas dikala"krisis"Kalo sedang masa damai dan makmur....rakyat pada bisa and pintermengatur diri-sendiriSebaiknya Rakyat dan Presiden Indonesia 2004 juga mencontohnya.Salam K3lh, dan ucapan rasa duka yang amat dalam bagi saudaraCalon presiden Indonesia ke 12.

27 Desember 2004

Kita berduka...

Kemarin...
.....

Sahabat...
Titip doa dan air mata untuk mereka, saat kalian bersujud...

23 Desember 2004

Berdamai Dengan Hati

Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang mengatakan sama gue untuk berdamai dengan hati.

"Sudahlah Jan, kalo memang ini titik yang bisa elo raih, berdamailah dengan hati elo"
"Tenang.. damai... padamkan bara di hati elo"
"Nikmati apa yang sudah elo miliki, jangan biarkan hati elo menguasai elo, berdamailah dengan diri elo"
"Aduuuhhhh... kamu terlampau sering bermimpi nih! Bangun dong... bangun...."
"Hati-hati menyimpan mimpimu, jangan sampai termakan olehnya..."
etc...
etc...
etc...

Yah... nggak persis tiga kata gitu yah, Berdamailah Dengan Hati...
Tapi kayaknya maksud mereka sama lah....

Tapi, plis kasih tau gue, apa sih arti berdamai dengan hati???




di titik kebekuan pikiran dan hidup

22 Desember 2004

sebuah tanya terhadap cinta...



Jika kau bertanya padaku,
apa arti cinta?
Aku tak dapat menjawab, selain...

Cinta boleh saja berarti cerita indah, asal itu bercerita tentang dirimu…
Cinta boleh berarti keinginan, asal keinginan kita untuk selalu bersama
Cinta boleh saja sebuah batu hitam kotor tak berarti, asal didalamnya memancar pesona dirimu…
Cinta boleh berarti apa saja, asal itu berasal darimu….



ps: dibilang mellow-mellow dah! cuek bebek ajah!
Eh, kok bebek cuek yah?!!

21 Desember 2004

Ingin kukatakan...

Aku bukan pecinta yang baik, apalagi pejantan tangguh :D
Kusadari, kau pasti pernah kecewa dan kesal padaku
Namun selalu ingin kukatakan padamu...

Cinta itu bukanlah hasrat untuk selalu bersama, bukan pula gandeng tangan erat, bukan juga peluk ketat penuh kemesraan.
Cinta bukanlah rasa sayang yang mengelora, rasa rindu yang telah membatu,rasa cemburu yang membakar.
Cinta bukan keinginan untuk memiliki dan api yang mengobar penuh hasrat di hati.
Cinta bukanlah tatapan dalam tanpa lelah

Cinta bukanlah semua itu,
Cinta adalah menjalani semua itu bersama dengan dirimu

Selalu ingin kukatakan, cintaku milikmu selalu...

eh, apa nih?
kok jadi melow gini?


20 Desember 2004

Cinta itu...

Mari bicara cinta...

Cinta adalah rasa bahagia, debar keras di hati, tatap dalam tanpa jemu, dan hasrat yang membakar...

Cinta adalah cemburu, rindu yang terlampau sulit tertahan, dan keinginan selalu bersama....

Cinta itu.....

Cinta membingungkan dan (mungkin) memuakkan...

Masak sih?!!!

Sebuah Kenikmatan...





Atas nama kesempatan untuk menikmati cahaya fajar datang dengan tenang, tanpa diburu oleh waktu mempersiapkan hari, rasanya rela menukarnya dengan kenikmatan memandang cahaya senja bertukar malam.

Meski aku tahu, keduanya telah lama tak lagi dapat kunikmati...


PS: Fajar bukanlah nama seorang lelaki!


16 Desember 2004

Diam kau!

Aku ingin berhenti bicara…

Hentikan suara-suara bergumam dalam kepalaku!
Hilangkan gema yang terus memantul di benakku!
Musnahkan dentam yang terus bertalu di pikiranku!

Aku rindu hening…
Meski tak dapat kuingat, Apakah aku pernah mengalaminya
Selalu ada gumam
Selalu ada yang berteriak minta untuk keluar!

Bantu aku…
Aku ingin menjadi normal…




14 Desember 2004

Mengapa?

Kasih tahu....
Mengapa cowok pantang untuk menangis?
Mengapa cowok pantang nunjukin perasaannya?
Mengapa cowok pantang...
Karena cowok.... perkasa?
Bukankah cowok juga manusia?
Hehehehe... apa sih?!!

Nggak cowok banget nih pertanyaan gue.....

13 Desember 2004

Tidak Lucu!

Payah!
Ternyata blog ini sama sekali isinya tidak lucu!

08 Desember 2004

...

Sesaat aku bermimpi...
Tidak ada lagi korupsi, manipulasi dan pungli...
Rakyat hidup makmur dan harga-harga barang menjadi murah...
Bandung terdapat monorail, jalanan sepi bersih dan bebas polusi, serta semua supir angkot yang ugal-ugalan dihukum cambuk sampe peyot....

Sesaat kemudian aku terbangun...

Kutukan Jomblo....

Tahu nggak? (emang kalo nggak tahu kenapa?) Kemarin malam (bukan tadi malam) setelah
lembur hampir 5 jam, gue di suruh nganter data yang seharian kita olah ke rumah direktur keuangan kantor gue. Musti malam itu, sebab ceritanya dia ini mau ke Jakarta besok paginya.

Situasinya, malam itu sekitar jam 9 (malem lah!) dan sehabis hujan lebat benget (beda sama lebat doang apa ya?) serta rumah si bapak ini di daerah geger kalong,
sebuah tempat yang lumayan dingin di Bandung Utara banget.

Dan sebenarnya gue capek, kesel, sebel, ada urusan pribadi sama sodara... tapi
gue tetep pergi. Bukan! Bukan karena dedikasi gue yang tinggi! Asli, bukan
karena itu....

Sebenarnya udah minta temen gue yang lain gantiin gue nganter data tersebut. ya karena ada urusan sama sodara itu, sulit untuk ditunda besoknya.

Gue (G) : "Mas, bisa minta tolong gantiin saya nganter ini rumah pak *****?"
Temen Kantor Gue (T): "Memangnya kamu kenapa?
G : "Saya ada urusan keluarga penting malam ini. Dan nggak bisa ditunda besok"
T: "Enak aja... Saya mau pulang, udah malem"
(Gue langsung membatin:ENAK AJA!!!!! ya ampun! )
G: "Ya udah deh."


Kemana? Kemana semangat toleransi dan kerja sama tim???!!!!!! Padahal ini yang
didengung-dengung setiap ada kesempatan di bagian gue. Jargon! Lips service!
Omongan politikus!

Ya udah, maka dengan ngerundel dalam hati, meski sempat protes kecil, gue pergi
ke rumah bapak satu itu. Oh iye, memang sih, ini gak bisa dianter sama Office
Boy, karena bersifat rahasia dan kita musti menerangkan beberapa hal ke si
dirkeu ini. Tapi kita semua menguasai kok isi data ini.JAdi nggak mesti gue yang pergi.

Sebenarnya yang gue nggak habis pikir, supervisor gue (seorang bapak yang sudah
kerja di kantor ini lebih dari 20 tahun!) bahwa gue "didaulat" untuk
mengantar ini karena gue paling muda dan junior di bagian ini, serta.... (ini
yang rese) karena gue belum nikah!!!!

Yup! karena gue belum nikah atawa jomblo! Ancur banget alasannya!!!
APA HUBUNGANNYA WAHAI BAPAK-BAPAK???!!!!!

Sepertinya ini yang disebut "Kutukan Jomblo"...

nb: Ada yang mau nawarin gue kerja?


03 Desember 2004

Wisuda...

Baru baca posting ini di blog ibu ini...

Jadi ingat saat wisuda 4 tahun lalu. Betapa malas dan enggannya untuk ikut acara satu itu. Sebagai salah satu makhluk yang termasuk paling akhir lulus di angkatan, kenapa pula harus ikut wisuda bareng sama adik kelas 2-3 tahun di bawah? Namun Ibu, dengan segala kegigihannya berhasil memaksa aku ikut juga. Nggak apa-apa lah, dari pada dikutuk jadi ganteng... :p

Namun, hari ini baru aku sadar. Ternyata wisuda bukanlah milik kita. Namun juga milik orang-orang yang matanya menyimpan binar bahagia dan bangga untuk kita.

Jauh di lubuk hati kita (dan teramat sering dalam tersembunyi), ada bagian dari hidup kita, yang hanya punya satu keinginan, melihat mata orang yang menyayangi dan disayangi oleh kita berbinar

I love you Ibu, I love you Bapak, I love you sis n bro also I love you Hon... I love u all
Tanpa kalian, aku bukanlah manusia yang utuh...
Terima kasih buat kepercayaan, kebanggaan, nasehat dan juga kasih sayang kalian semua yang ku yakin tak pernah berakhir.

this posting dedicated for all of you...

01 Desember 2004

BUAH ANGGUR
(Sebuah Kisah Untuk Saudaraku di
Tanah Serambi Mekkah)


Pengantar penulis:
Artikel ini ditulis sekitar tahun 2000 dan telah dimuat di sebuah media cetak lokal di Banda Aceh (maksudnya koran loh bukan tanah lempung cetakan). Dimaksudkan sebagai sebuah renungan atas "euphoria" referendum dan kemerdekaan yang sedang berkembang saat itu. Dengan sedikit revisi, kembali ditulis. dalam merayakan kemerdekaan alam berpikir umat manusia. Semoga dapat memberi hikmah.

oooOOOooo

Maukah aku ceritakan sebuah kisah? Sebuah kisah diantara keletihan dalam derita berkepanjangan di negeri kita. Sebuah kisah yang mungkin dapat menjadi penghantar tidur. Sebuah cerita tentang sahabat-sahabat kita.
Alkisah di sebuah sudut kota Banda Aceh. Pada sebuah masa, di musim kemarau yang menyengat di bulan Juli. Terdapat seseorang lelaki yang baru saja memperoleh uang yang lebih dari biasanya ia terima. Lelaki sederhana yang diberi nama Ismail oleh ibunya. Namun begitu, orang-orang terbiasa memanggilnya Mae. Sepanjang hari-hari belakangan ini Mae merasa sebagai seseorang yang bebas dan merdeka. Karenanya ia merasa bisa menentukan hendak digunakan untuk apa kelebihan rezekinya tadi.
Bagi dirinya yang selama ini serba kekurangan dan penghasilannya selalu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya—mengisi perut, Mae berniat mencicipi rasa buah anggur. Buah anggur mempunyai citra tersendiri bagi dirinya. Setidaknya, dalam benaknya yang sederhana setiap orang kaya pasti makan buah anggur. Dan ingat! bagi Mae, ia adalah seorang yang kaya. Kenapa? Sebab ia mempunyai uang lebih dan karenanya juga dia ingin makan buah anggur.
Masih dalam pikiran sederhananya, buah anggur berarti buah anggur yang berwarna merah agak kehitaman. Ini telah terpatri kuat, ibarat tujuan hidupnya. Ingat! Mae adalah orang yang merdeka, jadi bebas berpikiran seperti itu.
Lalu datanglah Mae ke kios buah di pojok pasar tepat di sebelah kedai Bang Idris dimana ia sering membeli beras. Dari jarak pantas, dilihatnya serumpun buah anggur mengantung mengoda selera. Merah, mungkin sedikit bernuansa kehitaman, begerombol berdesakan tergantung ada tangkai-tangkai mungil, berputar memancarkan kilap setiap kali sinar surya menerpa kulitnya yang mulus, seakan melambai pada Mae. Mengajak liur terbit, seakan memelas memohon untuk diraih, dipetik, digigit kulit daging mulusnya, serta dikecap manisnya dan lembut dagingnya. Tanpa terasa liur Mae menetes perlahan dari ujung mulutnya.
Dengan senyum tersungging dibibirnya dan langkah tegap, dihampiri penjual buah. Tapi tunggu dulu! Apa yang mengantung di sebelah buah anggur tadi? Bentuknya sama persis dengan buah anggur, tapi warnanya berbeda, hijau muda mengkilap dan tentunya mengundang selera Mae juga.
Menurut pepatah yang pernah didengarnya, orang bijak pernah berkata, “Malu bertanya sesat di jalan,” Maka bertanyalah dia pada Cek Usman si Penjual Buah. Ternyata memang keduanya adalah buah anggur. Hatinya ingin bertanya lagi, mengapa warnanya berbeda dengan yang biasa ia tahu? Tapi, kembali ia teringat pada si Zul, kawan sebelah rumah kontrakannya yang kebetulan aktivis mahasiswa. Si Zul pernah berkata kepada Mae “Bang, banyak bertanya, orang pikir kita bodoh!”. Entah pepatah itu benar atau tidak, tapi Mae sebagai seorang lelaki jantan, merdeka, dan kaya, memiliki harga diri dan ia merasa bukan orang bodoh. Setidaknya begitu yang ia rasakan. Lagi pula mahasiswa itu kan orang pintar, orang makan bangku Sekolah, masak sih salah dalam bicara.
Sebab itu, segera ia pergi meninggalkan kios buah. Pulang membawa rasa bingung yang mendalam.
Mae masih tetap seorang yang bebas, ia masih merasa sebagai orang kaya dan jangan lupa ia bukan seorang yang bodoh. Tetap terpatri keras di benaknya, bahwa ia seorang yang bebas dan ia seorang yang kaya. Karenanya ia harus makan buah anggur. Tapi ia tidak tahu buah anggur warna merah atau hijau yang akan ia beli dan nikmati.
Keesokan harinya Mae kembali mendatangi kios buah yang sama—dipasar yang sama, di pojok yang sama di tempat biasanya ia membeli beras. Dari satu sudut yang tepat, dalam jarak pandang yang nyaman, mata Mae terfokus memandang pada satu titik, atau lebih tepatnya dua titik. Seikat buah anggur unggu dan seikat buah anggur hijau. Masih dalam kebimbangan yang sama, masih dalam keyakinan dan tekad yang sama. Sepanjang hari dihabiskan waktunya melakukan kegiatan yang sama. Esoknya, Mae masih melakukan hal yang sama, juga kemudian esok harinya, esok harinya lagi, lagi, lagi. Berulang begitu setiap hari, seakan memang Mae tidak punya kegiatan lain. Waktu telah berjalan sebulan lebih semenjak ia berniat membeli buah anggur. Mae belum juga tahu buah anggur warna apa yang ingin ia beli.
Dalam kebimbangannya, Mae masih sempat mencari tahu. Tapi ingat jangan ribut-ribut soal yang satu ini. Mae akan marah besar. Ia bukan seorang bodoh dan punya harga diri. Maka itu ia sangat malu bila ketahuan atau diributkan ketika ia mencari tahu mengenai satu hal. Perlahan, ia mencari tahu pada orang-orang yang ia anggap mengerti mengenai masalah yang mulai membuat kepalanya berdenyut. Akhirnya Mae bertanya kepada beberapa orang mengenai kelebihan buah anggur warna merah atau hijau. Setiap orang yang ditanyainya memberikan pendapat yang berbeda. Tak pelak, kepala Mae semakin berdenyut. Pusing!!!
Satu kali, seorang pakar filosofi kebudayaan pedesaan, memberikan pendapat. Bahwa buah anggur unggu adalah yang terbaik. Si profesor ini memberikan alasan bahwa buah anggur jenis ini berasal dari negeri di dataran eropa. Lagipula dalam proses produksinya tanaman anggur ini diolah dengan menggunakan teknologi tinggi. Manggut-manggut penuh takjub Mae dibuatnya mendengar penjelasan pakar tadi.
Lain lagi yang dikatakan oleh seorang pedagang kain jilbab. Si pedagang yang kebetulan mempunyai sedikit garis keturunan berasal dari Arab—walaupun setiap orang tahu ia juga memiliki kakek buyut kelahiran Caleu, Pidie, berusaha mati-matian menyakinkan Mae bahwa tiada yang lebih lezat dan menyejukkan dari buah anggur berwarna hijau. Sebab, kata si pedagang jilbab tadi, buah anggur berwarna hijau berasal dari dataran jazirah Arab. Oleh sebab itu setiap buahnya merupakan kesegaran yang tersimpan dari oasis padang pasir. Tidak heran jika kemudian buah anggur berwarna hijau dibayangkan sebagai buah anggur yang akan membawa kesejukkan dalam rongga kerongkongan setiap manusia yang mengecap keranumannya.
Sungguh, mulai saat itu Mae semakin bingung. Perutanya terasa mual, laksana dikocok blender babh Wong, tetangganya yang tukang es campur.
Suatu hari, Mae sakit keras. Sakit keras dalam kebingungan dan kebimbangan yang membatu. Sakit keras dalam mimpi dan harapannya menjadi “orang kaya”. Sakit keras dalam kepercayaannya bahwa ia seorang yang merdeka dan bebas. Meringkuk, menggigil dengan memeluk uang yang mestinya hendak dibelikannya seikat buah anggur. Buah anggur yang hingga saat ini belum pasti juga berwarna apa.
Dalam kebimbangan dan keyakinan yang semakin membesar, bahwa Ia seseorang kaya, merdeka, bebas, paling pintar sejagat, dan hebat, sakit Mae semakin parah. Terkapar di atas ranjang tuanya. Berbaring lemah seiring menyusutnya raga yang membalut jiwanya yang belum juga menyerah. Mae yakin, seseorang yang merdeka, bebas, kaya, dan cerdas seperti dirinya tak mungkin dikalahkan oleh sakit raga seperti yang dideritanya saat ini. Hingga suatu Waktu—saat raga lemah tak lagi mampu bertahan--Mae meninggal. Raga Mae menyerah, walau jiwanya tetap kukuh. Raga Mae menyerah merelakan nyawanya terbang menemui Sang Pencipta dalam kesombongan dan keyakinan yang semakin membesar. Mati dalam kesia-sian pemikirannya.
Sebuah pilihan, lebih sering dapat diambil tanpa harus memilih. Dua atau mungkin lebih pilihan, lebih sering bernuansa sama untuk menjadi keragaman pilihan bila tidak ingin mengatakan sebenarnya hanya satu pilihan belaka. Walaupun pilihan-pilihan tersebut benar merupakan beberapa hal yang berbeda dan mempunyai akibat yang berbeda, lalu mengapa harus ragu memilih. Mengapa harus membiarkan orang lain mengaburkan keyakinan kita atas pilihan itu. Tentunya di balik pengetahuan yang cukup mengenai pilihan tersebut, agar tidak menyesal dikemudian hari.
Sahabat. Setiap jiwa kita menyimpan sosok Mae. Mae adalah manusia yang kebetulan digambarkan memiliki darah keturunan Aceh dan hidup di Aceh. Seperti juga kita. Dalam wujud fisik yang berbeda. Mae adalah gambaran khas diri kita, bangsa Melayu, bangsa Indonesia dalam berbagai macam suku bangsa yang mungkin kebetulan berbeda tempat kelahiran.
Terserah kita untuk menerimanya atau tidak.***