:: coretan seorang ayah yang bodoh ::

21 Januari 2006

dian-dian kehidupan


Benar juga seperti dikatakan kebanyakan orang. Hidup itu kerap sekali berjalan begitu cepat. Demikian juga yang saya rasakan belakangan ini.

Justru di saat saya merasa perjalanan ini berjalan sangat lambat, secara tiba-tiba kehidupan saya bergulir sangat cepat.

Rasanya baru kemarin kalimat akad saya ikrarkan. Belum lagi saya mampu memahami dan mengatur kehidupan pasca pernikahan, apalagi menghantarkan bahagia untuk istri saya. Membalas senyumnya setiap saya pulang dari kantor.

Kini, saya malah diberi hadiah baru sama istri saya. Buah cinta kami berdua.




Sudah jalan lima bulan sih, tapi baru berani cerita. Menilik bahwa pada minggu-minggu pertama sempat ada masalah pada kandungan istri saya. Terdapat sedikit flek, bahkan sempat mengeluarkan darah meski dalam Jumlah sangat kecil. Setiap minggu, kami selalu berharap cemas, semoga obat penguat janin dan rahim serta “bed rest” membuahkan hasil. Alhamdullilah, cahaya hati kami semakin kuat dan kuat. Semoga lebih kuat dari kedua orang tuanya.

Wajahnya? Belum tahu…. :D Semoga rupawan laksana ibunya…
Perjalanan kehidupan ini bakal semakin pasti saya lalui. Ruas-ruas jalan di depan sana tidak lagi redup. Satu dian lagi menyala melengkapi dian yang telah dinyalakan oleh istri saya delapan bulan lalu, bakal menerangi kehidupan saya. Dan Kewajiban saya untuk terus memberikan bahan bakar dan menjaga dian-dian tersebut menyala bahkan semakin membesar.